Kredit Pajak Mobil Listrik
Kredit Pajak Mobil Listrik

Kredit Pajak Mobil Listrik Berakhir: Penjualan EV AS Melonjak 24%, Inilah Pemenang dan Pecundang

Pasar kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat mengalami lonjakan dramatis pada bulan Agustus. Data registrasi menunjukkan peningkatan penjualan EV melonjak hingga 24% dari tahun ke tahun. Angka rekor ini bukanlah kejutan, melainkan cerminan dari fenomena “tarik-maju” (pull-forward effect), di mana konsumen bergegas untuk mengamankan pembelian sebelum insentif federal yang populer berakhir. Tepat pada 30 September, $7.500 Kredit Pajak Mobil Listrik bagi pembeli baru resmi dihapus oleh Kongres.

Perburuan insentif ini secara jelas telah menghasilkan sejumlah pemenang besar dan beberapa merek yang justru tertinggal. Peningkatan permintaan yang cepat di bulan Agustus, menjelang deadline insentif, mengangkat pangsa pasar EV ke level tertinggi sepanjang masa, mencapai sekitar 9.9% dari total penjualan kendaraan baru. Namun, di balik angka fantastis ini, terdapat pergeseran dinamika pasar yang menunjukkan preferensi konsumen terhadap merek-merek tertentu.

 

Merek Mainstream Kuasai Perburuan Kredit Pajak Mobil Listrik

 

Analisis data registrasi mobil pada Agustus 2025 menunjukkan bahwa merek-merek mainstream atau volume besar menjadi penerima manfaat utama dari desakan untuk memanfaatkan Kredit Pajak Mobil Listrik yang akan segera kadaluwarsa. Konsumen, yang mencari nilai terbaik, berfokus pada model-model yang harganya di bawah batas maksimal MSRP ($80.000 untuk SUV, van, dan truk pikap, atau $55.000 untuk model lain) dan memenuhi persyaratan kandungan komponen baterai dan mineral kritis yang rumit.

Beberapa merek dan model yang unggul di bulan Agustus meliputi:

  • General Motors (GM): Dengan model seperti Chevrolet Equinox EV, yang baru diluncurkan dan menawarkan harga yang menarik, GM berhasil mencatat rekor penjualan EV bulanan terbaiknya.
  • Honda Prologue: Meskipun didukung oleh insentif besar dari diler, model ini muncul sebagai salah satu pemenang terbesar.
  • Tesla: Meskipun pangsa pasar Tesla dari total penjualan EV sedikit menurun (dari 49% menjadi 41% dari Q3 2024 ke Q3 2025), Model Y dan Model 3 tetap menjadi outlier yang sangat dominan, memimpin volume penjualan dengan selisih yang besar.
  • Ford dan Hyundai juga mencatat lonjakan penjualan yang signifikan untuk model-model yang memenuhi syarat, seperti Ford Mustang Mach-E dan Hyundai Ioniq 5.

Lonjakan ini didorong oleh kenyataan bahwa insentif $7.500 tersebut setara dengan sekitar 11% dari harga rata-rata EV. Ini adalah penghematan yang terlalu besar untuk diabaikan, terutama bagi pembeli yang sebelumnya ragu-ragu karena harga EV yang masih relatif tinggi.

 

Dampak Akhir Kredit Pajak Mobil Listrik: Pecundang yang Jelas

 

Sebaliknya, beberapa produsen mobil, terutama merek mewah atau mereka yang modelnya tidak memenuhi persyaratan sourcing baterai yang ketat, menjadi pecundang yang jelas dalam perburuan insentif ini. Tanpa insentif federal, nilai jual model-model ini menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan saingan yang memenuhi syarat.

Data penjualan kuartal ketiga 2025 (yang mencakup Agustus) menunjukkan hasil yang suram bagi beberapa brand:

  • Toyota dan Nissan mencatat penurunan penjualan EV yang tajam. Penjualan EV Toyota turun 26.6% dan Nissan anjlok hingga 60.9% secara year-on-year. Kedua raksasa Jepang ini sebelumnya telah mengisyaratkan ketidakpastian mereka tentang prospek pasar EV AS tanpa adanya subsidi.
  • Merek premium Eropa seperti BMW dan Mercedes-Benz juga mengalami penurunan atau pertumbuhan minimal dalam penjualan EV mereka. Ketidakmampuan banyak model mewah untuk memenuhi persyaratan ketat kredit pajak di Amerika Serikat, serta harga rata-rata yang jauh lebih tinggi, membuat lonjakan permintaan yang dinikmati merek mainstream tidak berlaku bagi mereka.

Kondisi ini telah memaksa beberapa pabrikan mengambil langkah drastis, seperti General Motors dan Mercedes-Benz yang menangguhkan sementara produksi beberapa model EV mereka di pabrik AS, mengutip “ketidakpastian” dan perlunya menyeimbangkan pasokan dengan permintaan yang diperkirakan akan turun tajam setelah Kredit Pajak Mobil Listrik berakhir.

 

Prospek Pasar Tanpa Insentif

 

Penghapusan insentif federal yang tiba-tiba ini menandai titik balik utama bagi pasar EV AS. Seperti yang disampaikan oleh para analis industri, ini adalah momen “ban latihan dicabut” (training wheels coming off). Tanpa subsidi, EV harus bersaing secara langsung dengan kendaraan berbahan bakar bensin (ICE) yang harga rata-ratanya $9.000 lebih murah.

Para ahli memperkirakan adanya perlambatan dramatis dalam penjualan EV pada kuartal keempat 2025. Perkiraan ini didasarkan pada pengalaman pasar lain yang juga mencabut subsidi. Meski begitu, beberapa faktor dapat menopang pasar:

  1. Insentif Pabrikan/Diler: Untuk menggerakkan inventaris yang menumpuk, pabrikan kemungkinan akan meningkatkan penawaran insentif diler mereka, secara efektif menggantikan Kredit Pajak Mobil Listrik yang hilang.
  2. Model Entry-Level: Pertumbuhan akan semakin didorong oleh peluncuran model-model yang lebih terjangkau, seperti yang dilakukan oleh Chevrolet dengan Equinox-nya.

Kesimpulannya, Agustus 2025 adalah bulan pesta terakhir bagi pembeli EV AS. Namun, berakhirnya era subsidi memaksa pasar untuk memasuki fase kedewasaan yang lebih brutal, di mana persaingan harga, efisiensi produksi, dan strategi penawaran insentif internal akan menentukan siapa yang akan bertahan dan berkembang.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh paman empire

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *