Ford batalkan kredit sewa EV $7.500
Ford batalkan kredit sewa EV $7.500

Ford Batalkan Kredit Sewa EV $7.500, Ikuti Jejak General Motors

Pada akhir September 2025, pasar kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat dihebohkan oleh berita berakhirnya insentif pajak federal senilai $7.500 untuk pembelian EV baru. Menanggapi kekhawatiran akan anjloknya permintaan, dua raksasa otomotif AS, General Motors (GM) dan Ford, bergegas meluncurkan program untuk secara efektif memperpanjang diskon tersebut bagi konsumen yang memilih skema sewa (lease). Namun, inisiatif ini berumur pendek. Baru-baru ini, Ford mengumumkan secara resmi bahwa mereka telah mengambil langkah serupa dengan GM, membatalkan program perpanjangan Ford batalkan kredit sewa EV $7.500 yang sedianya akan ditawarkan.

Keputusan ini datang hanya selang sehari setelah General Motors tiba-tiba mencabut program serupa yang mereka ciptakan. Program perpanjangan ini melibatkan lengan keuangan produsen mobil yang “membeli” inventaris EV dari dealer sebelum batas waktu 30 September untuk mengklaim kredit pajak federal, dan kemudian memasukkan nilai diskon $7.500 tersebut ke dalam perjanjian sewa konsumen.

 

Mengapa Ford Batalkan Kredit Sewa EV $7.500?

 

Pembatalan program oleh GM dan diikuti oleh Ford menunjukkan adanya tekanan signifikan yang dihadapi kedua perusahaan. Meskipun Ford tidak memberikan alasan spesifik mengapa Ford batalkan kredit sewa EV $7.500, langkah ini jelas mengikuti keputusan GM yang terjadi lebih dulu.

Laporan menunjukkan bahwa GM membatalkan rencananya setelah kekhawatiran tentang program tersebut diangkat oleh Senator Bernie Moreno, seorang politisi Republik dari Ohio yang juga merupakan mantan pemilik dealer mobil. Moreno dilaporkan mempertanyakan legalitas atau semangat dari “celah” yang memungkinkan kredit pajak diteruskan melalui leasing setelah subsidi federal resmi berakhir.

Meskipun program leasing awalnya dikembangkan setelah diskusi dengan pejabat Internal Revenue Service (IRS), intervensi politik dan pengawasan publik tampaknya cukup untuk membuat kedua produsen mobil tersebut menarik kembali inisiatif yang sangat mereka harapkan untuk mempertahankan momentum penjualan EV.

 

Dampak Pembatalan pada Konsumen dan Pasar EV

 

Berakhirnya insentif pajak federal dan pembatalan program perpanjangan oleh dua produsen mobil terbesar di AS ini memunculkan kekhawatiran besar di kalangan analis industri. Banyak ahli memperkirakan bahwa penjualan dan leasing EV akan menurun tajam tanpa adanya subsidi $7.500 yang telah mendorong adopsi EV selama lebih dari 15 tahun.

CEO Ford, Jim Farley, sebelumnya telah memperingatkan bahwa penjualan EV dapat berkurang setengahnya tanpa adanya kredit pajak ini. Dengan Ford batalkan kredit sewa EV $7.500, harga efektif kendaraan bagi konsumen yang memilih leasing akan meningkat secara signifikan. Hal ini berpotensi:

  • Mengerem Permintaan: Kenaikan harga akan memperlambat laju adopsi EV, terutama bagi konsumen yang sangat sensitif terhadap harga dan mengandalkan diskon untuk menjustifikasi perpindahan dari mobil berbahan bakar bensin.
  • Meningkatkan Inventaris: Dealer mungkin akan menghadapi surplus inventaris EV yang sebelumnya mereka harapkan dapat dibersihkan dengan adanya insentif yang diperpanjang.

 

Apa yang Ford dan GM Tawarkan Sebagai Gantinya?

 

Meskipun Ford telah mengonfirmasi bahwa Ford batalkan kredit sewa EV $7.500 untuk program perpanjangan kredit pajak, perusahaan tersebut menjamin bahwa mereka akan tetap menawarkan pembayaran lease yang kompetitif yang ada di pasar saat ini. Juru bicara Ford menambahkan bahwa bagi pelanggan yang ingin membeli EV, Ford Credit masih menawarkan pembiayaan 0% APR selama 72 bulan dan insentif lainnya.

Demikian pula, General Motors, setelah mencabut programnya, mengumumkan bahwa mereka akan mendanai insentif yang setara dengan diskon tersebut sendiri. Namun, tawaran GM ini hanya berlaku hingga akhir Oktober, periode yang jauh lebih singkat daripada rencana awal perpanjangan hingga akhir tahun.

Langkah ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan menyadari betapa pentingnya menjaga harga EV agar tetap menarik di mata konsumen. Mereka sedang mencari cara untuk menjembatani kesenjangan harga yang ditinggalkan oleh berakhirnya subsidi federal. Produsen mobil lain, seperti Hyundai dan Stellantis, juga dilaporkan telah menawarkan insentif tunai (cash off) untuk mengatasi hilangnya kredit pajak, menggarisbawahi upaya seluruh industri untuk mencegah anjloknya penjualan EV secara drastis.

 

Masa Depan Insentif EV di Tengah Perubahan Kebijakan

 

Keputusan Ford dan GM untuk membatalkan program perpanjangan ini menyoroti kerapuhan ketergantungan sektor EV pada insentif pemerintah dan betapa cepatnya perubahan kebijakan dapat memengaruhi strategi bisnis perusahaan. Industri otomotif kini harus mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan untuk membuat EV terjangkau tanpa dukungan subsidi federal secara langsung.

Pasar EV di AS berada pada titik kritis. Produsen mobil dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan investasi besar dalam teknologi EV dengan kebutuhan mendesak untuk menurunkan harga jual agar dapat bersaing di pasar yang semakin matang dan berubah-ubah. Tanpa adanya insentif yang besar seperti kredit sewa yang dibatalkan oleh Ford dan GM ini, inovasi efisiensi biaya dan pengembangan model EV yang lebih terjangkau menjadi kunci utama untuk menjaga pertumbuhan pasar.

Baca juga:

Informasi ini dipersembahkan oleh naga empire

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *